Kronologi Al Fatihah

 



Al Fatihah Adalah Surat Paling Agung Dalam Al Quran

         Dari Abu Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Maukah kamu aku ajari sebuah surat paling agung dalam Al Quran sebelum kamu keluar dari masjid nanti?” Maka beliau pun berjalan sembari menggandeng tanganku. Tatkala kami sudah hampir keluar maka aku pun berkata; Wahai Rasulullah, Anda tadi telah bersabda, “Aku akan mengajarimu sebuah surat paling agung dalam Al Quran?” Maka beliau bersabda, “(surat itu adalah) Alhamdulillaahi Rabbil ‘alamiin (surat Al Fatihah), itulah As Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang sering diulang-ulang dalam shalat) serta Al Quran Al ‘Azhim yang dikaruniakan kepadaku.” (HR. Bukhari, dinukil dari Riyadhush Shalihin cet. Darus Salam, hal. 270)
         Al-Fatihah adalah surat yang paling utama. Dari Anas bin Malik ra. berkata: Tatkala Nabi saw dalam sebuah perjalanan lalu turun dari kendaraannya, turun pula seorang lelaki di samping beliau. Lalu Nabi menoleh ke arah lelaki tersebut kemudian berkata: “Maukah kamu aku beritahukan surat yang paling utama di dalam al-Quran? Anas berkata: Kemudian Nabi saw membacakan ayat ‘segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.’
        Al-Fatihah dapat digunakan untuk meruqyah. Dari Abi Sa’id al-Khudry dan Abu Hurairah ra (keduanya) berkata: “Rosulullah saw bersabda, surat pembuka al-Kitab dapat menyembuhkan dan menawarkan racun.” Mengucapkan amin akan menghapus dosa-dosa. Dari Abu Hurairah ra., Sesungguhnya Nabi saw bersabda: “Jika imam mengucapkan ‘ghoiril magdhubi ‘alaihim waladh dhallin’, maka sambutlah dengan ucapan ‘amin’, karena para malaikatpun mengucapkan ‘amin’ dan sesungguhnya imampun mengucapkan ‘amin’ pula. Maka barang siapa yang ucapan ‘amin’-nya sesuai dengan ucapan malaikat, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.
         Allah tidak pernah menurunkan dalam Taurat dan Injil yang seperti surat Al-Fatihah. (HR. At-Tirmidzi dengan sanad sahih). Al-Fatihah adalah Ruqyah, yaitu jampi-jampi untuk mengobati penyakit. (HR. Bukhari). Shalat tidak sah tanpa membaca Al-Fatihah. (HR. Muslim dan An-Nasa’i).        Al-Fatihah adalah dialog hamba dengan Allah Taa’la. (HR. Muslim dan An-Nasa?i). Dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa shalat yang tidak membaca di dalamnya Ummul Qur’an (Al-Fatihah) maka shalatnya tidak sempurna (Rasulullah SAW mengulanginya tiga kali).
        Lalu ditanyakan kepada Abu Hurairah r.a : Bagaimana apabila kita dibelakang imam. Abu Hurairah r.a menjawab: Bacalah (Al-Fatihah) dalam dirimu, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman: Aku membagi shalat (Al-Fatihah) antara Aku dengan hambaKu menjadi dua bagian dan bagi hambaKu apa yang dia minta.
        Apabila dia (hamba) mengucapkan: Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam.  Allah Taa’la menjawab: Hambaku memujiKu.Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Allah Taa’la menjawab: HambaKu menyanjung-nyanjungKu. Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: Yang menguasai hari pembalasan. Allah Taa’la menjawab: HambaKu mengagung-agungkanKu. Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Allah Taa’la menjawab: Ini adalah antara Aku dengan hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dia minta. Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Allah Taa’la menjawab: Ini adalah untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dia minta. (HR. Muslim dan An-Nasai).
Asbabun Nuzul (Sebab-sebab turunnya) surat Al-Fatihah

        Sebagaimana diriwatkan oleh Ali bin Abi Tholib mantu Rosulullah Muhammad saw: “Surat al-Fatihah turun di Mekah dari perbendaharaan di bawah ‘arsy’”
        Riwayat lain menyatakan, Amr bin Shalih bertutur kepada kami:“Ayahku bertutur kepadaku, dari al-Kalbi, dari Abu Salih, dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Nabi berdiri di Mekah, lalu beliau membaca, Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Kemudian orang-orang Quraisy mengatakan, “Semoga Allah menghancurkan mulutmu (atau kalimat senada).”
         Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rosulullah saw. bersabda saat Ubai bin Ka’ab membacakan Ummul Quran pada beliau, “Demi zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, Allah tidak menurunkan semisal surat ini di dalam Taurat, Injil, Zabur dan al-Quran. Sesungguhnya surat ini adalah as-sab’ul matsani (tujuh kalimat pujian) dan al-Quran al-’Azhim yang diberikan kepadaku.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latar Belakang Surah Al maun

Latar Belakang Surah Al Ashr

Latar Belakang Surah Annas